www.tokomarlan.com

Jumat, 12 Oktober 2012

Patung di Taman Fatahillah Ini Bisa Bergerak



Idris (30) berpose bak sebuah patung dengan sosok pejuang di Taman Fatahillah, Museum Sejarah Jakarta, di kawasan Kota Tua.
JAKARTA, KOMPAS.com - Mula-mula patung ini diam, beku, tak bergerak sama sekali. Ia berdiri teguh di area Taman Fatahillah atau persis di depan Museum Sejarah Jakarta. Bagi pengunjung yang belum tahu, mereka pasti akan terkejut ketika menyaksikan patung ini bergerak dengan sendirinya, bahkan bisa berbicara dan berinteraksi dengan orang.

Jelas bisa bergerak. Ternyata sosok yang berlagak seperti patung sungguhan itu adalah seorang manusia. Namanya Idris (30). Ia menyebut dirinya sendiri dengan ‘Manusia Batu’. Ya, karena dia punya keahlian untuk diam seperti batu atau patung sungguhan. Apalagi ia sudah mendandani diri selayaknya ia adalah sebuah patung.

Keberadaan Idris si Manusia Batu ini, menjadi pusat perhatian para masyarakat yang berkunjung ke Taman Fatahillah. Dengan busana khas pejuang, lengkap dengan dandanan serta beberapa alat tiruan senjata, ia berpose diam seperti selayaknya patung. Tak pelak, banyak pengunjung yang ingin berpose dengannya. Lalu apakah tujuan Idris menjadi seorang manusia batu seperti ini?

“Selain saya mengagumi banyak pahlawan nasional, ini juga menjadi mata pencaharian saya. Tadinya, datang ke sini berniat mau dagang. Tapi, bingung, karena sudah banyak penjual di sini,” terang Idris ketika disambangi, Rabu (10/10/2012) lalu.

Idris menambahkan, atas rasa bingung yang ia alami tersebut, kemudian muncul sebuah ide agar ia bisa mencari naskah dengan jalan yang berbeda dan unik.

Sejak Juli 2012 pria asal daerah Jonggol, Bogor, ini berprofesi menjadi manusia batu. Ibarat orang berdagang, lambat laun ia sudah menemukan pasar. Terbukti, dari aktivitasnya menjadi manusia batu ini, ia mampu meraup pendapatan sekurang-kurangnya Rp130 ribu per hari dari pengunjung yang ingin berpose dengannya.

"Itu kalau lagi pas sepi sekali, kalau hujan, misalnya. Kalau rame ya bisa berkali-kali lipat dari itu. Lumayan lah, penghasilan sebulan bisa melebihi gaji pegawai," imbuh bapak satu anak ini.

Siapkan 7 Kostum Ala Pejuang
Untuk mengantisipasi kebosanan pengunjung terhadap dirinya, Idris sudah mengantisipasinya. Ia mengaku, saat ini memiliki tidak kurang dari tujuh kostum berbeda yang ia gunakan secara bergantian di setiap aksinya menjadi patung. Semua kostumnya, bertemakan pejuang.

Idris mengaku saat ini ia sudah merasa terbiasa menjadi manusia batu atau patung. Meski seluruh badannya tidak bergerak, saat ia menggelar aksinya, ia tidak merasa lelah. “Kalau pegel sih enggak, karena sudah terbiasa. Mungkin kendalanya, karena di sini suka panas, cuma haus saja,” terang Idris.

Ditambahkan penggemar pahlawan Bung Tomo ini, ia juga tidak terlalu kesulitan untuk melakukan make-up terhadap dirinya, agar ia terkesan seperti patung sungguhan. Untuk mendandani dirinya, Idris mengaku membutuhkan waktu sekitar 30 menit.

Ditanya apakah ia keberatan jika ada orang lain yang mencontek idenya untuk mencari nafkah? Idris menggelengkan kepala. Ia mengaku sama sekali tidak keberatan atau marah jika ada orang yang melakukan itu.

"Nggak papa kalau misalnya ada yang niru. Saya justru senang bisa menjadi inspirasi bagi orang-orang yang enggak punya pekerjaan. Saya punya prinsip, bahwa setiap saya bergrak satu langkah dari rumah dengan niat bekerja, maka rejeki itu sudah ada yang mengaturnya. Jadi, silahkan saja kalau ada yang niru saya seperti ini," tandas Idris.

sumber Kaskus

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar